Kota Tegal – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tegal mengungkapkan keprihatinan dengan maraknya aksi tawuran dan kekerasan antar kelompok remaja. Yang akhir-akhir ini banyak terjadi di beberapa daerah termasuk di Kota Tegal.
KH. Sobirin Ali, M.Pd, Ketua Umum MUI Kota Tegal, menyoroti masalah tersebut dalam acara Sosialisasi Bahaya Kenakalan Remaja oleh MUI Kecamatan Margadana di pendopo Kecamatan setempat, Kamis (10/10/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pihak terkait, antara lain dari Satbinmas Polres Tegal Kota, Camat dan Lurah bersama perwakilan Kepala Sekolah serta siswa-siswi SMP/MTS,SMA/SMK dan MAN Se Kecamatan Margadana.
KH Sobirin Ali menyebut, keprihatian ini mendasari banyaknya kasus kenakalan remaja yang tidak hanya menyebabkan gangguan kamtibmas di lingkungan masyarakat. Akan tetapi juga nilai-nilai dan norma keagamaan.
“Seperti tawuran, kekerasan dan penyalahgunaan narkoba. Hingga pergaulan bebas pada kalangan anak-anak muda sekarang ini,” ujarnya.
Bahkan, menurutnya selain kasus aborsi yang lebih miris dan sangat memprihatinkan yakni saat kita di Semarang. Ada pelajar SMP yang mendatangi dokter karena kena penyakit kelamin,” terangnya.
“Berkaitan hal itu, ia meminta semua pihak meningkatkan pengawasan dan pembinaan. Termasuk melalui kegiatan atau ceramah agama yang kita kemas dengan menarik. Tentang pentingnya menjaga diri maupun ahlak dan keimanan bagi remaja,” tuturnya.
Sementara KBO Satbinmas Polres Tegal Kota Ipda Sutomo menambahkan, pentingnya peran serta para orang tua dan lingkungan dalam membentuk generasi muda yang berkarakter positif.
Saling mengingatkan dan menegur apabila melihat ada remaja yang melakukan kenakalan. Sehingga upaya pencegahan dapat lebih efektif dan langsung menyentuh kehidupan siswa-siswi,” ugkapnya.
Lebih lanjut, Ipda Sutomo menekankan pentingnya menghindari kenakalan remaja. Seperti mengkomsumsi miras, narkoba,pergaulan bebas hingga tawuran dan balap liar yang hanya akan merusak masa depan.
Sesuai tema Remaja Berahlaq Baik, Negara Maju dan Beradab, ia pun mendorong siswa-siswi untuk melakukan kegiatan positif. Atau aktivitas lain yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya.