Kota Tegal – Sebanyak enam Sekolah Dasar (SD) di Kota Tegal melaksanakan gladi Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (12/9/2024).
Kota Tegal menjadi salah salah satu dari empat daerah yang terpilih untuk melaksanakan uji coba MBG di Jawa Tengah. Sebelum pelaksanaan uji coba, Pemkot Tegal melaksanakan gladi MBG terlebih dahulu.
Pj. Wali Kota Tegal Dadang Somantri, Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono bersama perwakilan Forkopimda Kota Tegal. Mereka mengecek langsung pelaksanaan gladi MBG tersebut dengan mengunjungi ke enam SD tersebut.
Enam SD tersebut terdiri dari tiga sekolah negeri yakni SD Negeri Mangkukusuman 2, MBG untuk 156 siswa. SD Negeri Mangkukusuman 4, MBG untuk 164 siswa dan SD Negeri Mangkukusuman 7 MBG untuk 166 siswa. Sedangkan tiga sekolah swasta, yakni SD Ihsaniyah 1 Pusaka MBG untuk 543 siswa. SD Muhammadiyah 1 MBG untuk 359 siswa dan SD Al Irsyad MBG untuk 435 siswa.
Pj. Wali Kota Tegal, Dadang Somantri saat meninjau gladi MBG menyampaikan, pelaksanaan gladi MBG untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan. Sehingga bisa mengetahui kekurangan yang perlu adanya perbaikan.
“Mulai dari persediaan stok, masuk ke UMKM sampai ke sekolah. Dan membagikan kepada siswa sampai sisa-sisanya. Kita juga melihat siswa membuang sampah pada dua tempat sampah organik dan anorganik. Dalam hal ini kita juga berusaha untuk mengurangi sekecil mungkin sampah,” jelas Dadang.
Ia menyampaikan, bahwa menu makanan pada program MBG tersebut sudah terukur. Dengan kebutuhan gizi yang diperlukan sesuai usia anak.
“Saya berharap, hal ini bisa terlaksana di rumah. Kita juga memberikan pembelajaran untuk makan bersama kepada anak-anak bagaimana membangun kebersamaan,” ujar Dadang Somantri.
Dari hasil evaluasi terkait dengan menu, Dadang menjelaskan, masih ada anak-anak yang tidak terbiasa makan sayur. Sehingga tadi ada beberapa anak yang tidak menghabiskan sayur karena mengaku tidak suka sayur.
“Selain itu, ada juga anak yang tidak menyukai makanan olahan. Seperti tadi ada perkedel tahu. Rata-rata masih ada yang menyisakan satu atau separuh. Hal ini perlu kita evaluasi, apakah mereka secara keseluruhan atau hanya sebagian saja,” imbuhnya.
Pada setiap kelas juga ada petugas dari Dinas Kesehatan yang bertugas mengecek konsumsi makan anak. Berapa persen menu yang tidak disukai dan yang disukai anak.
Pj. Wali Kota mengingatkan, bahwa ini merupakan tantangan bagi Pemkot Tegal dan para guru. Untuk dapat memberi pemahaman kepada anak-anak tentang nilai manfaat sayur, protein, karbohidrat dan makanan yang bergizi untuk tubuhnya.
Pj. Wali Kota berharap kedepan anak-anak mulai menyukai sayur dan mau makan sayur.
“Termasuk dengan buah-buahan, tadi ada anak-anak yang tidak menyukai pisang. Ini perlu kita carikan buah-buahan lain sebagai vitamin pengganti,” pungkasnya.